Ngopini Sawit#6 - Permintaan Pasar Sawit dan Diplomasi Global

ngopini -
Maret 2021
contact: admin@sawit.info

Latar Belakang 

Minyak kelapa sawit telah digunakan oleh banyak negara sebagai bahan dasar untuk berbagai  produk. Hampir di segala aspek kehidupan manusia sehari-hari, tidak pernah lepas dari produk produk ini. Mulai dari kegiatan masak-memasak di dapur, mandi, perawatan tubuh dan kecantikan, pengisian bahan bakar, valentine, hingga makan mi instan. Semuanya, sedikit atau banyak berkaitan dengan minyak kelapa sawit. 
 
Namun, dibalik dekatnya minyak kelapa sawit pada kehidupan manusia. Tidak jarang, hutan alam  menjadi korbanya. Dalam beberapa kasus bahkan, rumah untuk satwa langka dan biodiversitas  tinggi, rusak karena dikonversi menjadi kebun sawit. Demikian untuk kebun sawit yang dibangun di atas lahan masyarakat lokal tanpa sepengetahuan mereka, sampai-sampai ada yang diusir secara paksa dari lahanya sendiri. Termasuk, pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan lainnya. 
 
Terlepas dari banyaknya laporan terhadap kasus-kasus tersebut. Organisasi dunia, lembaga pemerintah, dan organisasi-organisasi lain yang berkepentingan, kini tengah mendorong agar minyak kelapa sawit yang di diproduksi dan kebunnya menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan. Alhasil, beberapa perusahaan dan petani kini mulai mengadopsi praktek-praktek yang berkelanjutan dalam pengelolaan kebun maupun produksi minyak kelapa sawitnya. 
 
Meski dihantam persoalan kesehatan dan lingkungan yang menjadi ketentuan Uni Eropa, menekan ekspor minyak sawit Indonesia ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Namun, permintaan minyak sawit dari Indonesia tetap tinggi. Karena pasar minyak sawit Indonesia juga ke negara-negara Eropa non anggota Uni Eropa dan Amerika. Ditambah lagi blok dagang EFTA (Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Islandia) telah menyepakati ekspor minyak sawit dan turunannya pasca referendum swiss untuk kembali menjalin kerja sama dagang pada sektor kelapa sawit. Hal ini, memberikan angin segar sekaligus menjadikan tantangan bagi Indonesia untuk memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan. 
 
Untuk menge.tahui lebih jauh apa saja inisiatif dan kesepakatan yang exist saat ini dan bagimana  dinamika diplomasi Indonesia dalam pasar internasional, khususnya isu perkelapasawitan. Auriga  Nusantara pun menjadikanya sebagai tema diskusi daring Ngopini Sawit #6: Permintaan Pasar Sawit dan Diplomasi Global. 

 

Narasumber

  1. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia: Strategi Diplomasi Sawit Indonesia. 
  2. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia: Standar Keberlanjutan Produksi Minyak Sawit Indonesia.
  3. Senior Policy Advisor Yayasan Kehati: Peluang dan Tantangan Perdagangan Minyak Sawit antara Indonesia dan Eropa.

 

Waktu dan Tempat:

Hari dan Tanggal: 25 Maret 2021

Waktu: 10.00 - 12.00 WIB

Tempat: Youtube Auriga Nusantara

 

 

Sawit Palm Oil Indonesia